kuucapkan malam kepada angin malam
yang menyapu dengan dinginnya
seolah ingin membisikkan pesan dari seseorang
ku lihat kesedihan di kerlipnya bintang
ada apa denganmu bintang?
apa kau sedang bersedih?
apa yang membuatmu sedih?
apa karena malam ini kau sendiri tak bersama bulan?
atau kau sedih karena berdiri tegak seorang diri?
atau karena kedua duanya?
bicaralah padaku wahai bintang yang bersinar dengan sinar redup
mengapa kau sama dengan ku?
aku bisa melihat pancaran sinarmu dalam mataku
pancaran kesedihan
pancaran kekecewaan
pancaran yang tak terjelaskan
seolah-olah angin yang tenang saja bisa membuatmu goyah dan terjatuh
seolah-olah setitik air hujan bisa menenggelamkanmu
cahayamu memancarkan kesedihan yang teramat dalam
apa kau berpikir bulan tidak akan kembali?
atau kau yang akan meninggalkan bulan yang seolah-olah sudah tidak membutuhkanmu?
mengapa tidak kau lupakan bulan dan pergi?
apa kau terlalu lama bersamanya sehingga sulit untuk beranjak pergi?
walau hanya sejengkalpun apa kau tak sanggup?
sungguh aku tak tau harus berbuat apa
aku berada di posisimu
aku dapat merasakan apa yang kau rassakan
merasakah rasa sakit ketika melihat punggungnya menjauh pergi
merasakan sesak ketika ia pergi tanpa melihat kebelakang
merasakan sedih ketika mengetahui dia tidak melakukan apa yang ku lakukan
dapatkah kita pergi bersama, bintang?
terbang ke angkasa melihat hal-hal yang indah
terbang dengan seulas senyum di bibir ini
sejenak melupakan rasa sesak dan sakit dalam hati ini
membuat mata berbinar-binar karena keindahan dari atas sana
walaupun semua itu takkan berlangsung lama
setidaknya kita bisa bersama selama beberapa waktu
walau akhirnya aku harus kembali dan aku hanya bisa melihatmu dari bawah sini
dan kau hanya dapat melihatku dari atas sini
dan kita akan selalu mengingat apa yang telah kita lakukan bersama
hingga bulan kembali ke sisimu dan kau tak sendiri lagi
dan hingga seorang itu menemaniku kembali disisiku
.jpg)
